Terkadang suatu perjalanan itu
memberikan makna bukan pada tujuan yang akan kita tuju, namun justru pada
perjalanan itu sendiri. Sebuah gerbong kereta yang apabila kita lihat dari
kejauhan hanyalah sebuah gerbong kereta dengan orang berdesakan akan memberikan
cerita dan pelajaran yang tak terpikirkan sebelumnya untuk kita bila kita ikut
berkelut didalamnya. Kita akan bertemu dengan banyak orang dengan
masing-masing realita kehidupannya.
Mungkin terlalu egois
kelihatannya, menilai orang hanya dari apa yang nampak terlihat. Padahal ada pepatah
“don’t judge a book by it’s cover”. Mungkin
dibalik penampilannya yang seperti itu mereka punya latar belakang kehidupan
yang bertolak belakang, mungkin. Memang tak ada yang bisa menebak.
Tapi tak ada salahnya, tentu.
Bukan berarti kita men-judge orang
itu seperti itu. Cukup lihat saja keberagaman itu. Bagaimana perjuangan seseorang yang tersirat dari wajahnya.
Dalam sebuah perjalanan itu banyak orang yang kita temui
dengan berbagi profesinya. Banyak tempat yang kita lihat dengan berbagai
lingkungannya. Itu yang harus kita pahami. Bayangkan bagaimana kita menjadi
orang itu, bayangkan kita jika tinggal di tempat-tempat seperti itu. Bayangkan
apa yang kita lakukan, bayangkan jadi seperti apakah kita, bandingkan dengan nikmat
yang kita dapat, bandingkan kebahagiaan yang kita dapat. Bisa juga menjadi tolak
ukur sejauh apa kita melangkah, sejauh apa kita tertinggal, sudahkah kita
melangkah jauh ke depan.
Dalam perjalanan terkadang kita
juga bisa melihat. Bagaimana dunia sebenarnya sangat kejam, namun manusia tak
sadar. Bagaimana segala tuntutan kehidupan membuat manusia bersibuk diri.
Sehingga banyak hal yang terlupakan, bagaimana anak-anak mereka, bagaimana
sahabat-sahabat mereka, dan bagaimana dengan Tuhan.
Sebuah perjalanan akan mengajarkan
kita bagaimana bersyukur, bagaimana Tuhan memberikan nikmat. Coba pikirkan
sejenak, nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan?
Memang kehidupan itu berproses,
seperti apa kita hari ini, mungkin esok hari sudah berbeda. Bisa lebih baik
bisa juga sebaliknya. Entahlah, itu tergantung kita.
Mari terus berproses :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar